NEWS TEMPE – Bupati Takalar, H. Daeng Manye, menegaskan bahwa proses seleksi calon kepala sekolah di Kabupaten Takalar harus dilaksanakan dengan mengutamakan kompetensi dan profesionalisme. Ia menolak segala bentuk praktik titipan atau intervensi politik dalam rekrutmen jabatan kepala sekolah.

Menurutnya, kepala sekolah adalah ujung tombak dalam mencetak generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, posisi tersebut harus diisi oleh tenaga pendidik yang berintegritas, berpengalaman, dan memiliki rekam jejak akademik yang jelas.
Baca Juga : Motor Grader Dikerahkan, Jalan di Desa Punaga Mulai Rata dan Siap Ditingkatkan
“Sekolah hanya bisa maju jika dipimpin oleh orang yang tepat. Karena itu, seleksi kepala sekolah harus transparan, objektif, dan berbasis kompetensi,” ujar Bupati Daeng Manye.
Seleksi Berbasis Kompetensi
Pemerintah Kabupaten Takalar telah menyiapkan mekanisme seleksi yang lebih ketat. Beberapa aspek yang akan menjadi penilaian antara lain:
-
Kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
-
Pemahaman kurikulum dan inovasi pembelajaran.
-
Integritas serta rekam jejak disiplin kerja.
-
Kapasitas membangun hubungan baik dengan guru, siswa, dan orang tua.
Dengan standar tersebut, diharapkan calon kepala sekolah yang terpilih benar-benar mampu membawa sekolah ke arah yang lebih baik.
Harapan untuk Dunia Pendidikan Takalar
Bupati Daeng Manye menegaskan, kebijakan ini merupakan bagian dari komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Takalar. Ia berharap, kepala sekolah yang terpilih nantinya tidak hanya fokus pada administrasi, tetapi juga mampu menjadi inovator di bidang pendidikan.
“Sekolah harus menjadi tempat lahirnya generasi unggul. Kepala sekolah harus bisa mendorong kreativitas guru dan semangat belajar siswa,” tambahnya.
Respon Guru dan Tenaga Pendidik
Instruksi Bupati Takalar mendapat sambutan positif dari kalangan guru. Mereka menilai kebijakan seleksi berbasis kompetensi akan membuka peluang yang lebih adil bagi para pendidik yang memang memiliki kemampuan dan pengalaman.
“Selama ini masih ada anggapan jabatan kepala sekolah sering dipengaruhi faktor non-akademik. Dengan instruksi ini, kami berharap penempatan kepala sekolah benar-benar sesuai kapasitas,” ujar seorang guru SMP di Takalar.
Tantangan dan Tindak Lanjut
Meski demikian, sejumlah tantangan tetap harus dihadapi, seperti keterbatasan jumlah tenaga pendidik senior yang memenuhi kriteria, serta kebutuhan pelatihan manajemen sekolah bagi calon kepala sekolah.
Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pendidikan Takalar berencana mengadakan program pelatihan dan pembekalan khusus bagi calon kepala sekolah sebelum mereka mengikuti seleksi.
Kesimpulan
Instruksi Bupati Takalar, Daeng Manye, menandai langkah penting dalam memperkuat sektor pendidikan di daerah tersebut. Seleksi calon kepala sekolah berbasis kompetensi bukan hanya menjamin kualitas kepemimpinan sekolah, tetapi juga menjadi pondasi dalam mencetak generasi unggul di masa depan.
Dengan kebijakan ini, diharapkan sekolah-sekolah di Takalar semakin maju dan mampu menghadapi tantangan pendidikan di era modern.